Dwi Afifah Syafeni, 0113714 (2018) KESENIAN DIKIU DAN MAARAK BUNGO LAMANG DI KENAGARIAN LUAK KAPAU ALAM PAUH DUO KECAMATAN PAUH DUO KABUPATEN SOLOK SELATAN. Strata thesis, Institut Seni Indonesia Padangpanjang.
|
Text (COVER)
COVER & HALAMAN PENGESAHAN.pdf - Published Version Download (141kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK & DAFTAR ISI.pdf - Published Version Download (116kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (363kB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV)
BAB IV & DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (356kB) | Preview |
|
![]() |
Text (0113714 - DWI AFIFAH SYAFENI)
0113714 - DWI AFIFAH SYAFENI.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Downloads
Downloads per month over past year
Abstract
Dikiu adalah salah satu kesenian tradisional yang di tampilkan setelah melakukan prosesi maarak bungo lamang. Kegiatan dikiu yang dilakukan pada hari peringatan Maulid Nabi SAW dilaksanakan pada malam hari di dalam masjid. Masyarakat setempat menyebut dengan “malam 12”. Kesenian ini di mainkan oleh sepuluh sampai lima belas orang. Kegiatan dikiu tidak hanya sebatas tontonan, melainkan juga menjadi acara penting yang tidak bisa ditinggalkan dalam masyarakat Ujung Jalan. Pertunjukan dikiu diiringi oleh alat musik rabano. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses prosesi maarak bungo lamang dan bagaimana bentuk, struktur pertunjukan kesenian dikiu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan proses meliputi observasi, studi pustaka, wawancara, dokumentasi, dan analisis data. Menggunakan teori bentuk. Hasil penelitian menunjukan bahwa, kesenian dikiu ditampilkan dengan membaca kitab syaraful anam. Dengan struktur penyajian 1)membaca al-fatihah 2)membaca shalawat nabi 3)membaca bagadat 4)membaca pasal. Sedangkan kehadiran dikiu di tengah-tengah masyarakat Ujung Jalan sangat mendapatkan tempat, hal ini di buktikan saat wawancara terhadap kaumadat, masyarakat umum, kaum agama dan kalangan remaja, semuanya mendukung dan menyetujui akan kehadiran dikiu tersebut dikarenakan hal yang dibaca dalam badikiu adalah ayat-ayat Al-Quran dan selain itu dikiu juga ada nilai nilai budaya yang terdapat didalamnya. Pertunjukan dikiu dalam maarak bungo lamang ini tidak pernah ditinggalkan oleh masyarakat Nagari Luak Kapau Alam Pauh Duo ketika Maulid Nabi, karena apabila tradisi ini tidak dilakukan maka masyarakat menganggab kehidupannya tidak mendapat berkat. Kata Kunci : badikiu , kesenian tradisi dan maarak bunngo lamang
Item Type: | Thesis (Strata) |
---|---|
Subjects: | Seni Pertunjukan > Seni Karawitan |
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Prodi Seni Karawitan |
Depositing User: | Yelka Putri |
Date Deposited: | 10 Mar 2020 07:16 |
Last Modified: | 10 Mar 2020 07:16 |
URI: | http://repository.isi-padangpanjang.ac.id/id/eprint/413 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |