PERTUNJUKAN SOLO CELLO DENGAN REPERTOAR CELLO CONCERTO NO. 1 IN C MAJOR, CELLO SUITE NO. 1 IN G MAJOR PRELUDE, CINDAI, DAN GOLDEN HOUR

Agusalim, Agusalim (2024) PERTUNJUKAN SOLO CELLO DENGAN REPERTOAR CELLO CONCERTO NO. 1 IN C MAJOR, CELLO SUITE NO. 1 IN G MAJOR PRELUDE, CINDAI, DAN GOLDEN HOUR. Strata thesis, Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

	Text (COVER) COVER & HALAMAN PENGESAHAN.pdf - Published Version Download (503kB)
	Text (ABSTRAK) ABSTRAK & DAFTAR ISI.pdf - Published Version Download (981kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (945kB)
	Text (BAB IV) BAB IV & DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (889kB)
	Text (03307317 - AGUSALIM) 03307317 - AGUSALIM .pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (19MB)

Downloads

Abstract

Concerto in C Major: Joseph Haydn, seorang komposer Klasik terkenal abad ke-18, meninggalkan warisan musik yang kaya, salah satunya adalah Concerto in C Major. Dikenal sebagai "Bapak Simfoni," Haydn memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan simfoni. Kelahiran dan kehidupan pribadinya, termasuk pekerjaannya di Istana Esterhazy, sangat memengaruhi gaya musiknya. Concerto in C Major, yang dibuat sekitar tahun 1761-1765 untuk pemain cello utama orkestra Esterhazy, Joseph Franz Weigl, adalah karya yang terkenal dan sering dimainkan. Karya ini mencerminkan karakteristik musik Klasik dengan pengaturan formal yang jelas dan penekanan pada struktur. Analisis struktur konserto, termasuk pengaturan gerakan-gerakan dan integrasi elemen solo dan orkestra, membuktikan Concerto in C Major sebagai contoh menarik dari gaya Haydn. Cello Suite No. 1 in G Major: Johann Sebastian Bach, tokoh sentral dalam musik Barok, hidup pada abad ke-17 hingga awal abad ke-18, menciptakan karya-karya yang mencerminkan kekayaan ekspresi artistik. Salah satu karyanya yang paling dikagumi adalah Cello Suite No. 1 in G Major, terutama bagian prelude. Bach, lahir pada tahun 1685 dalam keluarga musik, tumbuh dalam lingkungan yang mendukung pembelajaran musik mendalam. Dalam kariernya yang beragam di gereja dan istana, termasuk sebagai direktur musik di Gereja Thomaskirche di Leipzig, Bach mengalami perubahan sosial dan politik yang signifikan. Cello Suite No. 1 merupakan bagian dari The Six Suite For Cello (BWV 1007-1012) yang ditulis khusus untuk pertunjukan solo cello, dengan setiap suite melibatkan preludium diikuti oleh serangkaian tarian. Cindai: Salah satu karya legendaris dari Suhaimi Mohd Zain atau yang akrab disapa Pak Ngah (1958–2018), seorang komponis terhormat asal Malaysia. Lahir di Kampung Baru, Kuala Lumpur pada 26 September 1958, Pak Ngah meninggal di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Indonesia, pada 25 September 2018. Pada tahun 2000-an, karya-karya Pak Ngah, seperti Sesuci Lebaran, Nirmala, Mahligai Asli, dan khususnya Cindai, sangat populer di masyarakat Riau Kepulauan. Lagu Cindai, yang dipopulerkan oleh penyanyi pop terkenal Malaysia, Siti Nurhalizah, menjadi simbol keindahan, kecintaan, dan semangat kebangsaan Malaysia. Pada era tersebut, lagu-lagu pop Malaysia mulai meraih popularitas di Indonesia. Golden Hour: Dikenal melalui popularitasnya di TikTok, JVKE, atau Jacob Dodge Lawson, telah mencuri perhatian dengan single terobosannya, "Golden Hour". Dirilis pada Juli 2022, lagu ini cepat meroket ke puncak tangga lagu, mencapai nomor 10 di Billboard Hot 100. Golden Hour menonjolkan kemampuan JVKE dalam menciptakan melodi pop menarik dengan lirik yang relatable. Dengan arpeggio piano yang lembut dan vokal penuh perasaan, lagu ini memadukan hook pop yang menarik dengan elemen introspektif. Progresi akord Klasik pop diperkaya dengan sentuhan kecanggihan, menggunakan akord minor dan kromatisme untuk memberikan kedalaman emosional yang unik. Liriknya menjelajahi kompleksitas cinta, kehilangan, dan momen koneksi singkat, sambil mengajak pendengar untuk merangkul kebahagiaan dan momen saat ini. Pesan lagu ini resonan dengan audiens yang mencari penghiburan dan koneksi personal.

Actions (login required)

View Item