“Runguih Tahlie” Terinspirasi dari Tradisi Keagamaan Mando’a Kematian Korong Talao Mundam Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat

Rofri, Hendri (2021) “Runguih Tahlie” Terinspirasi dari Tradisi Keagamaan Mando’a Kematian Korong Talao Mundam Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat. Strata thesis, Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

[img]
Preview
Text (COVER)
COVER & HALAMAN PENGESAHAN.pdf - Published Version

Download (986kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK & DAFTAR ISI.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB IV)
BAB IV & DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (0123416 - ROFRI HENDRI)
0123416 - ROFRI HENDRI.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Downloads

Downloads per month over past year

Abstract

Karya komposisi musik Runguih Tahlie terinspirasi dari kegiatan keagamaan Mando’a diKorong Talaomundam Kecamatan Batang Anai. Mando’a merupakan sebuah upacara kematian yang ada di Kampung Petak, Korong Talaomundam, Kanagarian Ketaping, Kabupaten Padang Pariaman. Mando’a dilakukan apabila ada sanak keluarga yang meninggal mereka melaksanakan upacara kematian untuk mendo’akan jenazah yang umumnya ditampilkan pada malam hari sehabis sholat isya, sampai menjelang masuknya waktu subuh. Uraian kegiatan yang dilakukan dalam upacara kematian (mando’a) di Kampuang Petak ini adalah diawali dengan: Membaca doa pawatiah (pangka doa), membaca Alfatihah, Mangaji Manamaik (mengaji kematian), Membaca Kitab Saraful Anam, Ratik Tagak, dan Yakramullah. Beberapa rangkaian kegiatan mando’a tersebut, terdapat salah satu kegiatan yang menarik, yaitu kegiatan Ratik Tagak. Pada umunya di Kabupaten Padangpariaman Ratik Tagak hanyalah pembacaan zikir yang berulang-ulang yang diikuti dengan gerakan kepala ke kiri, ke kanan dan ke depan, namun pada kegiatan Ratik Tagak dalam upacara kematian mando’a Kampuang Petak pembacaan zikir juga diiringi dengan Runguih. Komposisi musik karawitan “Runguih Tahlie” ini dilatar belakangi oleh keinginan pengkarya untuk menggarap unsur-unsur musikal yang ada pada kegiatan ratik tagak dalam tradisi keagamaan mando’a itu sendiri dan tradisi keagamaan ini merupakan tradisi ditempat kelahiran pengkarya, sehingga menjadi urgensi bagi pengkarya mengembangkan kembali kegiatan ratik tagak kedalam sebuah karya pendekatan tradisi yang di tuangkan dalam sebuah karya komposisi musik Karawitan dengan judul Runguih Tahliee yang berarti Pembacaan zikir yang diiringi runguih yang dilakukansecara berulang ulang yang bersumber dari ritual keagamaan Mando’a yang dihadirkan dalam kemasan seni pertunjukan. pengarapan karya komposisi musik mengunakan metode pendekatan tradisi dengan mengarap kasus musikal yang berlandaskan pada tradisi aslinya yang di transformasikan pada instrumentt Rabano, Pano, Pupuik Lambok, Sarunai, Gong, Ghuzeng dan vocal. Kata Kunci: Komposisi Musik, Runguih Tahlie, Mando’a, Ratik Tagak, Keagamaan, Kematian.

Item Type: Thesis (Strata)
Uncontrolled Keywords: Komposisi Musik, Runguih Tahlie, Mando’a, Ratik Tagak, Keagamaan, Kematian.
Subjects: Seni Pertunjukan > Seni Karawitan
Seni Pertunjukan
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Prodi Seni Karawitan
Depositing User: Tulus Setiawan
Date Deposited: 03 Sep 2021 03:28
Last Modified: 12 Jul 2022 06:58
URI: http://repository.isi-padangpanjang.ac.id/id/eprint/1227

Actions (login required)

View Item View Item