Wanda, Rahmad Putra (2020) Menggugat Dominasi Sutradara Sebuah Tinjauan Sosiologi Seni atas Kelompok Kantor Teater. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Padangpanjang.
|
Text (COVER)
COVER & HALAMAN PENGESAHAN.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK & DAFTAR ISI.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview |
|
|
Text (BAB V)
BAB V & DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
![]() |
Text (206002018 - WANDA RAHMAD PUTRA)
206002018 - WANDA RAHMAD PUTRA.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Downloads
Downloads per month over past year
Abstract
Tesis ini membicarakan topik terkait gugatan kelompok Kantor Teater, sebuah kelompok teater di Jakarta, terhadap konsep sutradara. Gugatan itu mereka wujudkan dengan menegasikan peran sutradara dan merumuskan konsep “Teater Portabel” yang anti-sutradara. Berangkat dari hal ini, maka tesis ini mengajukan dua pertanyaan penelitian: 1) Mengapa kelompok Kantor Teater menegasikan sutradara dalam proses kreatifnya?; 2) Seperti apa rumusan “Teater Portabel” sebagai disposisi estetika Kantor Teater? Untuk menjawabnya, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan perspektif teoritik yang diusulkan oleh Pierre Bourdieu, yaitu; Habitus, disposisi, dan praktik. Piranti teoritis ini digunakan untuk menjelaskan latarbelakang kreatif yang membentuk habitus kelompok Kantor Teater dan dominasi sutradara dalam struktur arena teater yang turut membentuknya. Tesis ini berkesimpulan bahwa: 1) Penolakan Kantor Teater terhadap konsep sutradara adalah akibat dari satu fakta kebudayaan bahwa sutradara sejak pertama kali kemunculannya telah menjadi sosok yang dominan dan tunggal dalam struktur arena teater. Fakta ini sudah berlangsung sekian lama sehingga melembaga sebagai satu struktur yang kokoh. 2) Kantor Teater pada awal prosesnya sering mengalami keterbatasan akses terhadap ruang latihan dan gedung pertunjukan, sehingga harus menjadikan ruang publik/jalanan sebagai wadah bagi kreativitas mereka. Penolakan sutradara dan kebiasaan proses kreatif di ruang publik menginspirasi lahirnya konsep ‘Teater Portabel’. 3) Konsep ‘Teater Portabel’ berkonsentrasi pada pengembalian total pada kemampuan aktor sebagai seorang kreator. Hal itu diwujudkan dengan menghindari penciptan ilusi artistik pertunjukan dan membuat pertunjukan itu seringan mungkin sehingga siap untuk dipentaskan di mana saja dan kapan saja. Konsep Teater Portabel juga berupaya mengurangi beban pertunjukan atas unsur-unsur artistik seperti lampu, kostum, musik, dan hanya bertumpu pada kemampuan aktor dalam mengolah tubuh dan teks secara spontan dan otentik. 4) ‘Teater Portabel’ sebagai modal dan strategi-ruang membutuhkan metode pelatihan meliputi; Walking Buddha, Dancing Jesus, Unboxing Memory dan Mr.Nobody. Kata Kunci: Kantor Teater, menolak sutradara, disposisi estetik, habitus, praktik, teater portabel, teater jalanan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kantor Teater, menolak sutradara, disposisi estetik, habitus, praktik, teater portabel, teater jalanan. |
Subjects: | Pascasarjana ISI Padangpanjang |
Divisions: | Pascasarjana |
Depositing User: | Tulus Setiawan |
Date Deposited: | 28 Jan 2021 01:48 |
Last Modified: | 25 Mar 2022 07:29 |
URI: | http://repository.isi-padangpanjang.ac.id/id/eprint/637 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |