MAKNA ROKOK SEBAGAI KAPALO BASO DI LAPAU STUDI KASUS: MASYARAKAT NAGARI SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM, KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Atthoriq, Chairul Hakim (2024) MAKNA ROKOK SEBAGAI KAPALO BASO DI LAPAU STUDI KASUS: MASYARAKAT NAGARI SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM, KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Strata thesis, Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

[img] Text (COVER)
COVER & HALAMAN PENGESAHAN.pdf - Published Version

Download (745kB)
[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK & DAFTAR ISI.pdf - Published Version

Download (548kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (510kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V & DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (513kB)
[img] Text (10100120 - ATTHORIQ CHAIRUL HAKIM)
10100120 - ATTHORIQ CHAIRUL HAKIM.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Downloads

Downloads per month over past year

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai “Makna Rokok sebagai Kapalo Baso di Lapau Studi Kasus: Masyarakat Nagari Sikucur Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan munculnya rokok sebagai kapalo baso serta pengetahuan masyarakat terhadap rokok, nilai, makna, serta fungsinya bagi laki- laki nagari Sikucur yang mayoritasnya perokok. Teori yang digunakan adalah Interpretatif Simbolik oleh Clifford Geertz. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan prosedur diantaranya, pengumpulan data, mereduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan, munculnya rokok sebagai kapalo baso dikarenakan pengetahuan ninik mamak terhadap rokok, lalu diimplementasikan pada musyawarah adat. Ada tiga faktor rokok sebagai kapalo baso tetap bertahan di Nagari Sikucur, diantaranya, rokok sebagai konsumsi candu masyarakat, lapau sebagai wadah sentral tempat terjadinya rokok sebagai kapalo baso, dan keterikatan masyarakat terhadap rokok, norma, dan budaya. Kondisi sosial budaya juga mempengaruhi semakin kuatnya budaya rokok ini, dan didukung oleh budaya- budaya yang sering dilakukan masyarakat Sikucur, seperti, gotong- royong, budaya Ka Lapau, pernikahan secara adat, mendo’a, dan kesenian. Ditemukan juga perbedaan penggunaan siriah dan rokok sebagai kapalo baso, di masa sekarang pada masyarakat Sikucur lebih sering menggunakan rokok, karena sifatnya yang fleksibel, dibanding siriah yang sudah jarang digunakan. Masyarakat Sikucur memiliki pengetahuan terhadap rokok sebagai kapalo baso sehingga diimplementasikan di Lapau, sebagai bentuk orientasi terhadap kebersamaan aspek sosial budaya Ada beberapa nilai yang menjadi pengetahuan dan pemaknaan masyarakat Sikucur terhadap budaya rokok sebagai kapalo baso antara lain, nilai kekerabatan, normatif, sosial, dan tradisional.

Item Type: Thesis (Strata)
Uncontrolled Keywords: Makna; rokok; lapau
Subjects: Seni Pertunjukan > Antropologi Budaya
Seni Pertunjukan
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Prodi Antropologi Budaya
Depositing User: Tulus Setiawan
Date Deposited: 09 Dec 2025 02:46
Last Modified: 09 Dec 2025 02:46
URI: http://repository.isi-padangpanjang.ac.id//id/eprint/2401

Actions (login required)

View Item View Item