“Two Be One” Terinspirasi Dari Kesenian Gandang Tambua dalam Upacara Tabuik di Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat

Budi, Kurniawan (2022) “Two Be One” Terinspirasi Dari Kesenian Gandang Tambua dalam Upacara Tabuik di Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat. Strata thesis, Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

[img]
Preview
Text (COVER)
COVER & HALAMAN PENGESAHAN.pdf - Published Version

Download (758kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK & DAFTAR ISI.pdf - Published Version

Download (800kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (848kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB IV)
BAB IV & DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (824kB) | Preview
[img] Text (01304617 - BUDI KURNIAWAN)
01304617 - BUDI KURNIAWAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Downloads

Downloads per month over past year

Abstract

Upacara tabuik merupakan acara tahunan bagi masyarakat Pariaman yang dilaksanakan sejak awal hingga pertengahan Muharram setiap tahunnya. Prosesi upacara tabuik dibagi menjadi sembilan bentuk ritus diantaranya, maambiak tanah, maambiak batang pisang, maradai, mahatam, maarak jari-jari, maarak saroban, tabuik naiak pangkek, upacara mahoyak tabuik, dan upacara mambuang tabuik. Melihat dari sembilan bentuk ritus tabuik tersebut, pengkarya lebih tertarik pada upacara mahoyak tabuik, Upacara mahoyak tabuik merupakan upacara puncak dari seluruh rangkaian upacara Tabuik. Upacara ini dimulai dari pukul 11.00-16.00. Dua tabuik gadang (tabuik besar) dihoyak di jalan utama antara Simpang Tugu Tabuik hingga ke pasar Pariaman. Masing-masing pendukung akan mengoyak dan mengusung tabuik, bahkan membawa berlari ke arah tabuik lain untuk membangun suasana menjadi panas, meriah, dan atraktif dengan diringi oleh permainan gandang tambua yang memainkan lagu sosoh. Berdasarkan pengamatan dan analisis pengkarya terhadap spirit dari permainan lagu sosoh pada saat tabuik pasa dan tabuik subarang bertemu, pengkarya menemukan adanya perubahan tempo yang bersifat situasional yang di pengaruhi oleh suasana pada saat mahoyak tabuik, perubahan tempo yang dimaksud adalah ketika suasana mahoyak tabuik semakin panas, maka temponya akan semakin naik serta pemain gandang tambua akan semakin atraktif, hal inilah yang pengkarya jadikan sebagai ide dasar penggarapan komposisi musik baru dengan pendekatan “World Music”. Kata kunci : Komposisi Musik, Musik Baru, Kesenian Gandang Tambua, Upacara Tabuik, Lagu Sosoh, Perubahan Tempo

Item Type: Thesis (Strata)
Uncontrolled Keywords: Komposisi Musik, Musik Baru, Kesenian Gandang Tambua, Upacara Tabuik, Lagu Sosoh, Perubahan Tempo
Subjects: Seni Pertunjukan > Seni Karawitan
Seni Pertunjukan
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Prodi Seni Karawitan
Depositing User: Tulus Setiawan
Date Deposited: 21 Apr 2022 07:18
Last Modified: 21 Apr 2022 07:18
URI: http://repository.isi-padangpanjang.ac.id/id/eprint/1644

Actions (login required)

View Item View Item