Monica, Ayu Wulandari (2021) Penyutradaraan Film Fiksi Purnama Setengah Lingkar dengan Penekanan Gesture untuk Memperkuat Penyampaian Emosi Pada Tokoh. Strata thesis, Institut Seni Indonesia Padangpanjang.
|
Text (COVER)
COVER & HALAMAN PENGESAHAN.pdf - Published Version Download (331kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK & DAFTAR ISI.pdf - Published Version Download (894kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV)
BAB IV & DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (997kB) | Preview |
|
![]() |
Text (0624216 - MONICA AYU WULANDARI)
0624216 - MONICA AYU WULANDARI .pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Film fiksi Purnama Setengah Lingkar mengisahkan tentang seorang pria bernama Chandra yang mengalami trauma emosional, dikarenakan pernah menjadi saksi pembunuhan yang dilakukan Ibunya ketika Chandra masih berusia 12 tahun. Karena kejadian itu Dalia, Ibu kandung Chandra harus mendekam di penjara selama belasan tahun lamanya. Akibatnya Chandra bukan hanya mengalami trauma emosional karena kejadian pebunuhan tersebut namun, Ia juga jadi membenci sosok Ibunya. Chandra sebenarnya hanya membutuhkan kasih sayang Ibu, namun karena egonya Ia memilih untuk memendam emosi cintanya pada sosok Ibu. Penyutradaraan film ini menggunakan penekanan gesture untuk memperkuat penyampaian emosi pada tokoh. Tata cara gesture dan emosi di dalam film ini sendiri memang sudah ada pada naskah, namun sudah tugas seorang sutradara tentang bagaimana melakukan pendekatan agar penyampaian emosi pada film tersampaikan dengan baik. Penekanan gesture dipilih karena skenario yang pengkarya angkat menjadi film adalah skenario yang menghadirkan tokoh-tokoh dengan dinamika emosi yang kuat. Situasi tersebut membutuhkan penyutradaraan pada gesture yang intensif. Pada penyutradaraan film fiksi Purnama Setengah Lingkar, memfokuskan penekanan gesture empatik dan gesture autistik. Film terfokus pada emosi takut, marah, dan cinta, gerak tubuh dan ekspresi dari tokoh. Tokoh utama akan berperan aktif dalam menggerakkan sebuah alur dan konflik pada cerita. Menggunakan teori realist models, teori Gordon Craig, dan Lissez Faire, dalam pengaplikasiannya proses perwujudan skenario Purnama Setengah Lingkar menjadi storyboard melalui tahapan metode pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Penggunaan gesture dapat memperkuat penyampaian emosi pada tokoh. Gesture mencapai nilai analogis tertinggi ketika mengekspresikan emosi. Hal itu sejalan dengan pencapaian penekanan gesture dalam film ini untuk memperkuat penyampaian emosi tokoh. Kata kunci : Penyutradaraan, Film Fiksi, Film Purnama Setengah Lingkar, Gesture, Penyampaian Emosi, Tokoh.
Item Type: | Thesis (Strata) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Penyutradaraan, Film Fiksi, Film Purnama Setengah Lingkar, Gesture, Penyampaian Emosi, Tokoh. |
Subjects: | Seni Rupa & Desain Seni Rupa & Desain > TV & Film |
Divisions: | Fakultas Seni Rupa & Desain > Prodi Televisi & Film |
Depositing User: | Tulus Setiawan |
Date Deposited: | 26 Aug 2021 02:25 |
Last Modified: | 06 Jun 2022 07:05 |
URI: | http://repository.isi-padangpanjang.ac.id/id/eprint/1173 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |