RUMAH GADANG DAREK YANG DITINGGALKAN DALAM FOTOGRAFI KONSEPTUAL

Robbi, Julian (2023) RUMAH GADANG DAREK YANG DITINGGALKAN DALAM FOTOGRAFI KONSEPTUAL. Strata thesis, Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

	Text (COVER) COVER & HALAMAN PENGESAHAN.pdf - Published Version Download (2MB)
	Text (ABSTRAK) ABSTRAK & DAFTAR ISI.pdf - Published Version Download (759kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (4MB)
	Text (BAB IV) BAB IV & DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (797kB)
	Text (08203018 - ROBBI JULIAN) 08203018 - ROBBI JULIAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (20MB)

Downloads

Abstract

Rumah adat tradisional di Indonesia sangat beragam, salah satunya di daerah Sumatera Barat, rumah adat di Minangkabau Sumatera Barat dikenal dengan nama “Rumah Gadang” yang berarti “Rumah Besar”. Disebut demikian bukan saja karena bentuk fisiknya yang besar, tetapi juga karena rumah ini didiami oleh keluarga besar serta fungsi dari rumah gadang ini sendiri yang juga besar bagi kaumnya. Daerah “Darek” dianggap sebagai sumber dan pusat adat Minangkabau, dan terletak di dataran tinggi. Wilayah darek terbagi lagi atas tiga wilayah yaitu Luhak Tanah Datar, Luhak Agam, Luhak Limo Puluh Koto, dan disinilah awal mula suku Minangkabau berasal dan “Darek” juga merupakan wilayah penelitian pengkarya tentang rumah adat orang minang yang bernama “Rumah Gadang”. Fotografi konseptual disini sebagai bentuk media yang digunakan pengkarya dalam merangkup fenomena yang terjadi di rumah gadang sekarang yang sudah banyak terbengkalai dan ditinggalkan baik secara fisik maupun fungsinya dalam keluarga atau kaumnya, apa sebab, akibat dan masalah apa saja yang muncul setelah rumah gadang ini hilang, seperti disorganisasi keluarga, hingga perubahan fungsi dari rumah gadang, karena rumah gadang bukan hanya sebagai bangunan adat atau hunian semata, rumah gadang berperan juga dalam membantu berjalannya sistem sosial yang baik. Penciptaan karya ini dilakukan dengan melakukan wawancara kepada beberapa kepala adat serta observasi atau pengamatan langsung terhadap lingkungan di wilayah “Darek”, kemudian dicatat dengan rinci apa saja fenomena yang terjadi di “Rumah Gadang” yang sudah ditinggalkan ini hingga bisa dipahami dan diharapkan juga melalui karya ini dapat menjadi pengingat untuk kita semua agar tidak lupa akan adat, budaya dan identitas yang ada di daerah kita masing-masing. Penulis menjadikan fotografi konseptual sebagai media seseorang bisa menyampaikan apa yang dirasakan melalui karya foto, setiap foto yang disuguhkan bukan melulu menyajikan hasil karya yang “bagus” secara visual, melainkan karena foto konseptual menggambarkan suatu ide. Yang merupakan eksplorasi ide, pengalaman manusia, serta narasi yang personal pengkarya sebagai putra asli Minangkabau.

Actions (login required)

View Item