MAKNA TAWAN BASI PADA KENDARAAN: STUDI KASUS MASYARAKAT NAGARI SILANTAI KECAMATA SUMPUR KUDUS KABUPATEN SIJUNJUNG

Widari, Anggraini Putri (2024) MAKNA TAWAN BASI PADA KENDARAAN: STUDI KASUS MASYARAKAT NAGARI SILANTAI KECAMATA SUMPUR KUDUS KABUPATEN SIJUNJUNG. Strata thesis, Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

	Text (COVER) COVER & HALAMAN PENGESAHAN.pdf - Published Version Download (822kB)
	Text (ABSTRAK) ABSTRAK & DAFTAR ISI.pdf - Published Version Download (904kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (789kB)
	Text (BAB V) BAB V & DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (861kB)
	Text (10202920 - WIDARI ANGGRAINI PUTRI) 10202920 - WIDARI ANGGRAINI PUTRI.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Downloads

Abstract

Penelitian yang berjudul “Makna Tawan Basi Pada Kendaraan: Studi Kasus Masyarakat Nagari Silantai Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tradisi tawan basi yang dilakukan oleh masyarakat di Nagari Silantai. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori interpretatif simbolik oleh Clifford Geertz. Skripsi ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa sejarah tradisi tawan basi dimulai pada tahun 1980, dimana kendaraan yang masuk pertama kali yaitu motor. Latar belakang masyarakat melakukan tradisi tawan basi yaitu mambang yang terdapat pada kendaraan tidak membahayakan penggunanya. Makna umum dalam pelaksanaan tradisi tawan basi yaitu mengharapkan keselamatan dan perlindungan kepada Allah SWT. Selanjutnya terdapat makna dalam bahan-bahan yang digunakan dalam tradisi tawan basi, seperti ayam kampung dimaknai sebagai benda pengganti, tawagh nan ompek dimaknai sebagai 4 sahabat nabi dan 4 malaikat, dan limau puwuik diartikan sebagai kelemahan besi.

Actions (login required)

View Item