RITUAL MOTISI UBEK DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL DI NAGARI SUMPUR KUDUS SELATAN KECAMATAN SUMPUR KUDUS KABUPATEN SIJUNJUNG

Ulfa, Putrinilam Sari (2024) RITUAL MOTISI UBEK DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL DI NAGARI SUMPUR KUDUS SELATAN KECAMATAN SUMPUR KUDUS KABUPATEN SIJUNJUNG. Strata thesis, Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

[img] Text (COVER)
COVER & HALAMAN PENGESAHAN.pdf - Published Version

Download (999kB)
[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK & DAFTAR ISI.pdf - Published Version

Download (789kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (747kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V & DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (861kB)
[img] Text (10202520 - ULFA PUTRINILAM SARI)
10202520 - ULFA PUTRINILAM SARI.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Downloads

Downloads per month over past year

Abstract

Penelitian ini membahas tentang “Ritual Motisi Ubek Dalam Pengobatan Tradisional di Nagari Sumpur Kudus Selatan, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah dan mendeskripsikan prosesi pelaksanaan ritual serta makna simbolik yang terdapat di dalam ritual motisi ubek dalam pengobatan tradisional di Nagari Sumpur Kudus Selatan Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah terori ritual dari Victor Turner dan teori interpretatif simbolik dari Clifford Geerzt. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa memotisi ubek selain sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, ritual ini juga sebagai ucapan terima kasih kepada dukun, untuk menghindari konflik, serta memberikan harapan baru tanpa dibayangi rasa takut penyakit tersebut akan kembali. Ritual motisi ubek memiliki tiga tahapan, pertama tahap persiapan, kedua tahap pelaksanaan, ketiga tahap penutup. Adapun proses tahap pelaksanaan dari ritual motisi ubek ini, makan bersama, penyerahan persyaratan, memutarkan ayam, penyerahan tanda kembali, dan ditutup dengan doa bersama. Makna dari ritual motisi ubek secara umum yaitu sebagai pembersihan diri dari sisa-sisa penyakit jika masih tertinggal di dalam tubuh. Adapun makna simbolik dari kelengkapan persyaratan ritual seperti kain kafan yang digunakan mewakili kesaksian hidup di dunia dan akhirat kelak atau sebagai tanda pengingat terhadap Allah SWT, pisau memberikan simbol bahwa pengobatan tersebut telah selesai dan berakhir dengan baik. Ayam sebagai media pemindahan dan juga penawar dari sisa-sisa penyakit yang masih tertinggal. Makanan atau makanan pantangan yang dibawa tersebut sebagai ungkapan syukur dan rasa bahagia karena sudah bisa memakan makanan itu kembali. Pitih sapiak artinya sebagai ucapan terima kasih dari pasien kepada dukun. Kain sapatogak menjadi simbol secara fisik bahwa ubek tersebut telah dimotisi. Kain panjang merupakan sebagai penghormatan kepada dukun. Boghe sagantang sebagai ungkapan rasa hormat kepada sang dukun sudah mau membantu melakukan pengobatan, sehingga dukun tersebut diberi beras untuk makannya.

Item Type: Thesis (Strata)
Uncontrolled Keywords: Ritual; Motisi Ubek; Pengobatan Tradisional
Subjects: Seni Pertunjukan > Antropologi Budaya
Seni Pertunjukan
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Prodi Antropologi Budaya
Depositing User: Tulus Setiawan
Date Deposited: 05 Dec 2025 08:19
Last Modified: 05 Dec 2025 08:19
URI: http://repository.isi-padangpanjang.ac.id//id/eprint/2388

Actions (login required)

View Item View Item