Selvia, Khairunnisa7 (2024) TRADISI TUNDUAK DI NAGARI KOTO BARU KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT. Strata thesis, Institut Seni Indonesia Padangpanjang.
|
Text (COVER)
COVER & HALAMAN PENGESAHAN.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK & DAFTAR ISI.pdf - Published Version Download (906kB) |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (860kB) |
|
|
Text (BAB V)
BAB V & DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (955kB) |
|
|
Text (10201420 - SELVIA KHAIRUNNISA)
10201420 - SELVIA KHAIRUNNISA.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Downloads
Downloads per month over past year
Abstract
Penelitian ini berjudul “Tradisi Tunduak di Nagari Koto Baru Kecamatan Kubung Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan latar belakang timbulnya tradisi tunduak serta mengetahui makna makanan yang terdapat di dalam tradisi tunduak. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interpretatif simbolik Cliford Geertz. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisi data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan langkah- langkah antara lain pengumpulan data, reduksi data, dan penyajian data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang timbulnya tradisi tunduak berasal dari suku Supanjang sekitar tahun 1818.Tradisi tunduak adalah sebuah kebiasaan untuk mengantarkan makanan ke rumah mertua. Tradisi ini wajib dilaksanakan oleh wanita yang berasal dari Nagari Koto Baru. Tradisi tunduak dilakukan sebagai bentuk tata krama dan sopan santun untuk bergabung ke dalam lingkungan keluarga yang baru. Selanjutnya makna makanan yang terdapat di dalam tradisi tunduak seperti rendang yang memiliki makna sebagai kelanggengan, gulai daging memiliki makna sebagai keharmonisan, salamak memiliki makna sebagai kehidupan rukun, galamai memiliki makna sebagai kesetiaan, kukuh memiliki makna sebagai kehidupan yang keras, rakik pisang memiliki makna sebagai persatuan, dan nasi memiliki makna sebagai tali bersilaturahmi.
| Item Type: | Thesis (Strata) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Tradisi; Tunduak; Makna |
| Subjects: | Seni Pertunjukan > Antropologi Budaya Seni Pertunjukan |
| Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Prodi Antropologi Budaya |
| Depositing User: | Tulus Setiawan |
| Date Deposited: | 04 Dec 2025 08:31 |
| Last Modified: | 04 Dec 2025 08:31 |
| URI: | http://repository.isi-padangpanjang.ac.id//id/eprint/2382 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
