Ririn, Yusliar Rahman (2021) Badikia dalam Ritual Managakan Batu Mejan di Nagari Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman. Strata thesis, Institut Seni Indonesia Padangpanjang.
|
Text (COVER)
COVER & HALAMAN PENGESAHAN.pdf - Published Version Download (904kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK & DAFTAR ISI.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB VI)
BAB VI & DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
![]() |
Text (01103617 - RIRIN YUSLIAR RAHMAN)
01103617 - RIRIN YUSLIAR RAHMAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (13MB) |
Downloads
Downloads per month over past year
Abstract
Nagari Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman merupakan daerah yang terkenal dengan keberadaan Syekh Burhanuddin, yang dikenal sebagai penyebar agama Islam di Minangkabau, khususnya tarekat Syattariyah. Bahkan untuk mengingat dan mengenang jasa Syekh Burhanuddin para jamaah tarekat Syattariyah selalu menziarahi makam Syekh Burhanuddin di Nagari Ulakan. Salah satu praktik religius setelah kematian Syekh Burhanuddin di Nagari Ulakan yaitu, Badikia dalam ritual managakan batu mejan. Ritual dikia dilaksanakan untuk memperingati 100 hari kematian. Ada beberapa rangkaian ritual yang ada pada ritual dikia yaitu adanya ritual managakan batu mejan, yaitu menancapkan batu mejan pada makam orang yang telah meninggal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk, struktur, serta fungsi dari penyajian badikia dalam ritual managakan batu mejan. Dalam rangka pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dibantu dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi, untuk menghasilkan data deskriptif yang bersifat analitik berdasarkan teori dan pendapat-pendapat yang konseptual dari para ahli. Proses pengolahan data seperti itu telah menghasilkan suatu formulasi penelitian, bahwa badikia dalam ritual managakan batu mejan merupakan sarana ritual agama bagi masyarakat Nagari Ulakan, khususnya bagi kelompok pengikut tarekat Syattariyah, dapat dilihat dari tata cara pelaksanaan kegiatan ritual dikia yang memiliki beberapa ciri-ciri dan fungsi bagi pelaksanaan ritual. Fungsi dari pelaksanaan ritual dikia yaitu untuk melakukan ibadah sunah dengan cara membacakan kalimat puji-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, serta mempunyai kepuasan bathin jika telah dilakukannya ritual dikia. Kata Kunci: badikia, ritual, managakan batu mejan, 100 hari kematian.
Item Type: | Thesis (Strata) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | badikia, ritual, managakan batu mejan, 100 hari kematian. |
Subjects: | Seni Pertunjukan > Seni Karawitan Seni Pertunjukan |
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Prodi Seni Karawitan |
Depositing User: | Tulus Setiawan |
Date Deposited: | 31 Aug 2021 02:39 |
Last Modified: | 07 Jun 2022 07:35 |
URI: | http://repository.isi-padangpanjang.ac.id/id/eprint/1204 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |