Akulturasi Estetik Bungong Hias dalam Masjid Baiturrahman Kota Banda Aceh

Muhammad, Zaki Al-Syafani (2021) Akulturasi Estetik Bungong Hias dalam Masjid Baiturrahman Kota Banda Aceh. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

[img]
Preview
Text (COVER)
COVER & HALAMAN PENGESAHAN.pdf - Published Version

Download (426kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK & DAFTAR ISI.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V)
BAB V & DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (204002817 - MUHAMMAD ZAKI AL-SYAFANI)
204002817 - MUHAMMAD ZAKI AL-SYAFANI.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Downloads

Downloads per month over past year

Abstract

Masjid Baiturrahman yang terletak tengah-tengah Kota Provinsi Banda Aceh merupakan simbol Serambi Mekkah masyarakat Aceh. Arsitektur bangunan Masjid Raya Baiturrahman berkonsep ducth kolonial Hindia Belanda dengan perpaduan akulturasi estetik Barat dan Timur Tengah. Bungong hias dalam masjid Baiturrahman perpaduan budaya Barat, yaitu Hindia Belanda, Perancis, dan Spanyol sedangkan Timur Tengah, ialah Arab, Persia, Turki, dan Mughal (India). Adanya ornamentasi terhadap masjid Raya Baiturrahman merupakan bagian dari kultur budaya tersendiri terhadap bungong hias masjid Baiturrahman. Penelitian akulturasi estetik mengenai sejumlah bungong hias masjid Baiturrahman menggunakan pisau bedah sebagai analisis kajian bungong hias, kajian analisis menggunakan teori akulturasi mengarah pada pemikiran Koentjaraningrat, teori estetika dan teori semiotika Charles Sanders Pierce memahami komunikasi pembuktian tanda-tanda dari sebuah kenyataan sifat objek dengan kemiripan bungong hias pengaruh budaya Eropa dan Timur Tengah. Analisis bungong hias estetik terhadap persilangan budaya Eropa dan Timur Tengah, menelusuri dengan proses perjalanan akulturasi yang mempengaruhi masjid Baiturrahman bungong hias berdasarkan literatur komunikasi indikator ikon, indeks, dan symbol. Bentuk dan pemaknaan bungong hias berdasarkan semiotik dari hasil representasi flora, alam, kaligrafi dan arabesque. Bentuk unsur flora terdiri dari bungong meusingklet, bungong ban keumang, bungong meulu dan pucok rebong. Bentuk alam terdiri dari bintang bulen, rante, puta taloe, awan si oen¸dan lampu kande. Bentuk kaligrafi dan arabesque terdiri dari unsur geometris dan lafad Allah dengan bentuk seni kaligrafi. Bungong hias tersebut memiliki makna filosofis sebagai kearifan lokal dari nilai-nilai budaya dalam mengatur kehidupan sosial masyarakat Aceh dan juga mempengaruhi acuan bentuk bungong hias baik dari segi arsitektur dan penererapan terhadap objek yang tersebar di Nusantara. Kata Kunci: Akulturasi; Estetik; Bungong Hias; Arsitektur; Masjid Baiturrahman; Berkonsep Ducth Kolonial Hindia Belanda; Ornamentasi.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Akulturasi; Estetik; Bungong Hias; Arsitektur; Masjid Baiturrahman; Berkonsep Ducth Kolonial Hindia Belanda; Ornamentasi.
Subjects: Pascasarjana ISI Padangpanjang
Divisions: Pascasarjana
Depositing User: Tulus Setiawan
Date Deposited: 21 Jul 2021 02:42
Last Modified: 25 May 2022 08:28
URI: http://repository.isi-padangpanjang.ac.id/id/eprint/1054

Actions (login required)

View Item View Item